eHikmawan.com - Niatan Kemenpora RI untuk membenahi sepakbola yang selalu terpuruk, berbanding terbalik dengan jumlah penduduk yang besar, terus berlanjut dengan peresmian Tim Transisi yang beranggotakan 17 orang pada tanggal 7 Mei 2015 malam. Berdasar informasi yang diberikan oleh Bapak Gatot S. Dewabroto, Deputi V Kemenpora, maka tugas dari Tim Transisi adalah sebagai berikut:

1. Karena PSSI telah dinonaktifkan kegiatannya, tim transisi akan melakukan fungsi-fungsi yang dilakukan PSSI.
2. Memastikan pengelolaan tim nasional (Timnas)  Indonesia tetap jalan. Dengan begitu, even-even internasional termasuk pra Piala Dunia tetap bisa diikuti skuat Merah Putih.
3. Menjalankan kompetisi di level apapun.
4. Membentuk kepengurusan baru.

Keempat tugas tersebut akan diberikan kepada 17 orang dengan latar belakang yang beragam, mulai dari politisi/kepala daerah, mantan pesepakbola, TNI, pengusaha, mantan pejabat, hingga pendiri komunitas online. Berikut adalah anggota Tim Transisi yang ditunjuk oleh Kemenpora RI:

1. Fx Hadi Rudyatmo (Walikota Solo)
2. Lodewik F. Paulus (Mantan Danjen Kopasus TNI Berpangkat Letnan Jenderal)
3. Ridwan Kamil (Walikota Bandung)
4. Eddi Rumpoko (Walikota Batu, Malang)
5. Ricky Yakobi (Mantan Pemain Timnas Sepak Bola)
6. Bibit Samad Riyanto (Mantan Pimpinan KPK)
7. Darmin Nasution (Mantan Gubernur Bank Indonesia)
8. Ceppy T. Wartono (Mantan Anggota DPR)
9. Tommy Kurniawan (Artis)
10. Iwan Lukminto (Pengusaha Tekstil Sritex)
11. Francis Wanandi (PT Combiphar, CEO Gold Gym Indonesia)
12. Saut H. Sirait (Mantan Anggota KPU)
13. Andrew Darwis (Admin/Pendiri Kaskus)
14. Farid Husaini (Mantan Dokter PSM Makassar)
15. Zuhairi Misrawi (JIL, Aktivis NU)
16. Diaz Faizal Hendropriyono (Komisaris Telkomsel, anak mantan Kepala BIN)
17. Velix F. Wangai (Mantan Staf Khusus Presiden SBY)

Tim Transisi ini akan dibekali dengan Blueprint & Roadmap Rencana Reformasi Tata Kelola Sepakbola Indonesia yang telah disusun oleh Kemenpora.

Blueprint & Roadmap Rencana Reformasi Tata Kelola Sepakbola Indonesia

Melihat nama-nama tersebut ada beberapa pihak yang meragukan bahkan menertawakan komposisi Tim Transisi ini. Bisa dimaklumi karena tentu membuat kita bertanya-tanya bagaimana bisa seorang artis atau pendiri Kaskus bisa masuk ke dalam Tim Transisi ini. Selain itu juga hanya sedikit sekali nama yang sering berkaitan dengan sepakbola di Indonesia, dengan kata lain bagaimana bisa mereka membangun sepakbola Indonesia bila tidak pernah bersinggungan langsung?

Meski begitu langkah Kemenpora tetap patut kita apresiasi karena dengan berbagai latar belakang dari Tim Transisi ini maka perbaikan sepakbola di Indonesia bisa dilakukan dari berbagai lini. Semoga gebrakan Kemenpora RI dalam merevolusi PSSI sekaligus memperbaiki kerusakan parah sepakbola di Indonesia bisa berlanjut dan olahraga paling populer di Indonesia bisa semaju cabang olahraga lain seperti bulutangkis!